Rabu pagi diakhir bulan April ini cuaca seakan saling berkelahi, jika tahun sebelumnya April adalah musim sempurna ketika bunga-bunga tulip bermekaran dimana-mana, setiap ruas tanah dengan akar rumput kering sisa tertimbun salju musim dingin perlahan menghijau, ada saja bunga liar cantik yang tumbuh seakan tersemai utuh; namun tahun ini April masih dingin. Hujan berselang setiap... Continue Reading →
Mengenal Keju (1)
Tinggal di luar negeri? Pasti pernah mendapatkan komentar, wah sudah jadi bule ya tinggal di LN, makannya roti dan keju. Apakah selalu migran yang tinggal di LN identik makan keju dan roti? Tidak semua tentu, jika tinggal di kawasan Asia, mungkin akan lebih akrab dengan sumpit dan noodle sebagai makanan utama. Untuk wilayah empat musim,... Continue Reading →
Comulonimbus, Rain, and Creek of Sorrow
Rencana editing draft buku saya yang terbengkalai dan setumpuk list tugas lainnya belum terjamah. Saya sedang muram, sesingkat itu alasannya. Moody, dalam bahasa hiperboliknya. Selalu, masing-masing kita memiliki tugas yang lebih banyak dari waktu yang tersedia, dan selalu bahasan ini dikaitkan dengan seberapa lalainya kita menghabiskan waktu untuk hal-hal prioritas kesekian. Namun, adakalanya sesak yang... Continue Reading →
Savouring the Taste of My Life
During my first 6 months live here, Bursa-Turkey, I never found great life ever except fantastic one. It seems exaggerate, but here, for the truth—I’m tremendously happy. Some of my friends asked me with similar questions, for instance: “Fatimah, how is your language course there? Is it finished already?” “Fatimah, do you still learn Turkish... Continue Reading →
Nevruz–Come, gentle Spring! Ethereal Mildness! Come!
"Now is the time of the illuminated woods ... when every leaf glows like a tiny lamp." - J. Burroughs After the class, I met the headmaster of TOMER Ankara Universitesi in front of office. He informed me to head to Kent Meydani, one of shopping center in Bursa city, Turkey. It took five minutes... Continue Reading →